Apa upacara yang bertujuan untuk mengetahui luas wilayah kekuasaan disebut
Ditulis pada: September 02, 2021
Halo, para pelajar terbaik.
Pada kali ini kita akan membahas sebuah upacara yang dilakukan di Kerajaan Kutai. Apa sih upacara itu? dan bagaimana prosesnya berlangsung? Yuk simak terus artikel ini.
Upacara Pelepasan Kuda - Asmawedha |
Upacara yang bertujuan untuk mengetahui luas wilayah kekuasaan melalui pelepasan kuda
Pertanyaan ini ditanyakan oleh pelajar yang baik budi dan rajin belajar. Adapun pertanyaanya yaitu, Apa upacara yang bertujuan untuk mengetahui luas wilayah kekuasaan melalui pelepasan kuda? Disebut apa sih upacara itu? Saya akan membahasnya secara rinci dan jelas agar kamu yang baru mencari tahu, langsung mengerti secara keseluruhan.
Upacara Asmawedha
Upacara Aswamedha kita terjemahkan sebagai Upacara korban kuda adalah tradisi ritual Korban yang berasal dari zaman Weda, zaman ketika ilmu pengetahuan menjadi prioritas. Hal ini dijadikan sebagai simbol mewakili kekuatan juga kekuasaan yang tertinggi atas raja-raja lain serta merupakan taklukannya.
Di awal mulanya dilakukan oleh seorang raja yang menginginkan keturunan. Namun kemudian upacara Asmawedha rutin menjadi korban untuk membuktikan kekuasaannya. Selain itu, jika seorang raja telah merasakan diri sudah berkuasa penuh dalam wilayahnya, karena itu Ia akan mengadakan korban Aswamedha.
Dalam upacara ini seekor kuda dari warna tertentu (coklat muda keemas-emasan atau putih) dilepaskan dan diikuti (dijaga oleh sekelompok satria, yang harus melindunginya terhadap serangan orang atau pencuri). Sepanjang setahun kuda ini akan berkelana kemanapun ia suka tanpa diganggu dan dilindungi oleh satu satria bersenjata.
Jika kuda tersebut melewati perbatasan kerajaan lain, rajanya akan melawan berperang atau menyerah. Setelah kuda itu aman berkeliaran demikian, maka kedudukan raja yang melepaskannya kuda-kuda itu telah terbukti. Pada akhir tahun kuda itu akan kembali ke ibu kota dan disambut dengan upacara besar kemudian kuda dikorbankan.
Jelaskan pengertian Upacara Aswamedha
Pengertian upacara Aswamedha Yadnya adalah upacara suci yang akan dilakukan oleh Panca Pandawa dengan mengorbankan seekor kuda coklat muda keemas-emasan atau putih yang digunakan sebagai sarana upacara. Karena upacara ini mampu membersihkan bumi dari kekotoran akibat dari kekalahan para korawa (suatu kumpulan tokoh dalam wiracarita Hindu Mahabharata) dalam peperangan Baratha yudha.
Raja-raja kerajaan kutai
Sebagai sebuah kerajaan yang lama berdiri, tentu saja sudah banyak pemimpin yang pernah memberi titah. Adapun nama Raja-raja Kutai yang pernah berkuasa, antara lain
- Maharaja Kudungga, gelar anumerta Dewawarman (dikenal sebagai pendiri)
- Maharaja Aswawarman (anak Kundungga)
- Maharaja Mulawarman (anak Aswawarman)
- Maharaja Marawijaya Warman
- Maharaja Gajayana Warman
- Maharaja Tungga Warman
- Maharaja Jayanaga Warman
- Maharaja Nalasinga Warman
- Maharaja Nala Parana Tungga
- Maharaja Gadingga Warman Dewa
- Maharaja Indra Warman Dewa
- Maharaja Sangga Warman Dewa
- Maharaja Candrawarman
- Maharaja Sri Langka Dewa
- Maharaja Guna Parana Dewa
- Maharaja Wijaya Warman
- Maharaja Sri Aji Dewa
- Maharaja Mulia Putera
- Maharaja Nala Pandita
- Maharaja Indra Paruta Dewa
- Maharaja Dharma Setia
Dapat kita hitung, terdapat 21 raja-raja di kerajaan kutai yang pernah bertahta dimasa kejayaan masing-masing. Setiap mereka memiliki kunikan dalam memerintah maupun pencapaiannya.
Upacara asmawedha dilaksanakan pada masa pemerintahan raja Aswawarman
Maharaja Kundungga memiliki anak bernama Aswawarman yang kemudian meneruskan kekuasaanya di Kerajaan Kutai. Aswawarman memiliki tiga orang anak laki-laki. Dari ketiga anak Aswawarman ini, terdapat seorang anak yang paling terkemuka, yakni yang bernama Mulawarman sebagai putra mahkota.
Pada masa pemerintahan raja Aswawarman ada sebuah upacara yang unik yang ia titahkan kepada rakyat, yaitu upacara Asmawedha. Dimana upacara ini akan mengorbankan seekor kuda yang telah berkelana selama setahun. Kemudian diakhir tahun ia dibawa kembali ke pusat kota dengan ritual yang meriah untuk Korban.
Kesimpulan upacara yang bertujuan untuk mengetahui luas wilayah kekuasaan melalui pelepasan kuda disebut
Kita sudah membahas panjang lebar mengenai Upacara pelepasa dan Korban kuda yang disebut Upacara Asmawedha. Mulai dari bertujuan untuk, pengertian dan hingga raja yang melaksanakan upacara ini pertama kali.
Jadi, upacara yang bertujuan untuk mengetahui luas wilayah kekuasaan melalui pelepasan kuda disebut upacara Asmawedha pada masa Maharaja Aswawarman. Hal ini ia lakukan sebagai cara untuk memperluas wilayah kekuasaan. Jika kuda tersebut menjelajah hingga daerah kerajaan lain, daerah itu akan ia kuasai. Baik melalui berperang ataupun mengklaimnya terhadap raja disana.