Skip to main content

Pemeriksaan dan Perbaikan Baterai Kendaran

Baterai (aki) atau sering disebut juga dengan accu pada kendaraan merupakan sumber listrik pada rangkaian kelistrikan kendaraan. Baterai berguna misalnya saat mesin akan dihidupkan maka baterai akan mensuplai arus ke motor stater untuk proses starting, dan setelah mesin sudah hidup fungsi dari altenator akan mengisi kembali arus pada baterai.

Pemeriksaan dan Perbaikan Baterai Kendaran

Sehingga tanpa adanya baterai maka kendaraan khususnya mobil tidak akan dapat menyala dengan mudah karena fungsi utama dari baterai adalah untuk menghidupkan kendaraan saat proses starter.
Baterai memerlukan pemeriksaan dan perawatan yang rutin atau berkala agar awet . baterai yang kurang perawatan akan sering rusak dan menggangu kerja kendaraan.

Pemeriksaan dan Perbaikan Baterai Kendaran

Adapun pemeriksaaan dan perawatan baterai yang harus dilakukan antara lain: 
  • Dengan alat ukur
  • Visual

PEMERIKSAAN MENGGUNAKAN ALAT UKUR

Dalam pengecekan dengan alat terdapat beberapa langkah untuk pemeriksaan dan perawawatan, antara lain adalah :

1. Pemeriksaan Tegangan Baterai

Pemeriksaan dengan alat ukur pertama adalah pemeriksaan tegangan aki menggunakan voltmeter untuk mengecek tegangan aki, atau bisa juga menggunakan multimeter / multitester pada skala volt (V).

Untuk cara menggunakan multimeter untuk mengecek tegangan baterai 12 volt adalah sebagai berikut:
  • Setel multimeter ke 0 dan pastikan jarum berada di posisi "0". 
  • Putar selektor ke skala DC Volt untuk menunjuk ke angka voltase yang lebih tinggi dari voltase baterai (di atas 12 V), dalam hal ini menggunakan skala 50. 
  • Hubungkan probe merah ke terminal positif baterai dan probe hitam ke terminal negatif baterai. 
  • Baca hasil pembacaan tegangan baterai.
  • Tegangan baterai yang baik harus 12 volt atau lebih tinggi. Jika voltase baterai rendah, mungkin memerlukan pengisian daya atau baterai bisa rusak.
2. Pemeriksaan Berat Jenis Elektrolit Baterai

Pemeriksaan berat jenis elektrolit menggunakan alat ukur untuk memeriksa berat jenis baterai (pada baterai basah). Pemeriiksaan berat jenis elektrolit menggunakan hidrometer.

Pemeriksaan Berat jenis air baterai
Saat pemakaian atau pengisian, elektrolit akan mengalami reaksi kimia. Periksa nilai densitas elektrolit baterai dari masing-masing sel baterai. Jika baterai bagus (keadaan terisi), itu akan menunjukkan berat jenis sekitar 1,25 hingga 1,27 masing-masing sel.

Selain tulisan, pada hidrometer terdapat juga indikator warna. Adapun dibawah ini penjelasan dari warna indikator pada baterai tersebut, antara lain:
  • Warna hijau menunjukan berat jenis bagus 
  • Warna kuning menunjukan berat jenis kurang bagus 
  • Warna merah menunjukan berat jenis sangat kurang. 
Warna Indikator Baterai

Sementara untuk megetahui kondisi baterai berdasarkan berat jenis elektrolit baterai terhadap kapasitas baterai adalah sebagai berikut:
  • Berat jenis 1,26 -1,28 kondisi baterai 100% 
  • Berat jenis 1,230 kondisi baterai75% 
  • Berat jenis 1,190 kondisi baterai 50% 
  • Berat jenis 1,145 kondisi baterai25 % 
  • Berat jenis 1,000 kondisi baterai 0 %
Kemudian lakukan charger atau setrom pada baterai selama beberapa jam dan lakuakn tes berat jenis kapasitas dan voltase / tegangannya , bial tidak ada perubahanya berarti sel sel baterai sudah mulai rusak dan segera dilakukan pengantian.

PEMERIKSAAN SECARA VISUAL

Kondisi Visual baterai rusak
1. Pemeriksaan Terminal Baterai

Pemeriksaan visual pada terminal baterai adalah untuk memeriksa apakah terminal baterai rusak atau kotor. Seiring berjalannya waktu, aki yang sering digunakan juga akan mempengaruhi terminal aki, yaitu terminal aki menjadi kotor. Terminal aki dapat menjadi kotor karena debu yang menempel pada terminal atau karena reaksi kimia yang akan menyebabkan proses oksidasi pada terminal. 

Jika terminal baterai kotor, bersihkan terminalnya, karena terminal yang kotor meningkatkan tahanan terhadap aliran arus. Apabila terminal mengalami oksidasi (muncul bintik putih), dapat dibersihkan dengan air panas yang dituangkan ke terminal baterai, lalu bersihkan dengan kain atau dapat dengan mengosok dengan amplas halus dan sikat kawat. 

Selain itu juga perlu dicek kondisi terminal apakah ada kerusakan (apakah ada bagian yang rusak patah), karena jika terminal rusak menyebabkan penjepit pada terminal akan lemah.

2. Pemeriksaan Kondisi Fisik Baterai

Pemeriksaan visual kondisi fisik baterai bertujuan untuk memeriksa kondisi kotak baterai dari kemungkinan kerusakan. Kotak baterai merupakan bagian terluar dari baterai dan dapat langsung mengecek kondisi secara langsung. 

Kotak baterai normal lurus dan tidak akan menggembung, tidak ada retakan di kotak baterai, dan tidak ada kebocoran di kotak baterai. Oleh karena itu, apabila menemukan baterai dengan keadaan kotak baterai yang tidak normal, misalnya ada yang retak atau bocor, tidak rata atau bergelembung, segera ganti baterai dengan yang baru

3. Pemeriksaan Volume Air Elektrolit

Pemeriksaan visual volume air elektrolit adalah untuk memeriksa jumlah elektrolit dalam baterai (hanya berlaku untuk aki basah) dalam keadaan baik atau tidak. Level elektrolit pada baterai dapat ditentukan dengan melihat level elektrolit upper atau lower pada samping kotak baterai. 

Jumlah elektrolit dalam baterai harus sesuai dengan isinya, tidak berlebihan dan kurang. Cara mengetahui jumlah elektrolit yang benar adalah volume elektrolit harus berada di antara garis level lower dan upper.

Apabila kadar elektrolit lebih tinggi dari batas atas (upper) yang berarti jumlah elektrolit terlalu banyak sehingga oleh karena itu harus dikurangi, tetapi jika kadar elektrolit lebih rendah dari batas bawah (lower) yang berarti jumlah elektrolit dalam baterai tidak mencukupi. Jika kurang dari jumlah ini, perlu ditambahkan, dan air suling digunakan untuk penambahan ini.

4. Pemeriksaan Tutup Baterai dan Saluran Ventilasi

Pemeriksaan visual pada tutup baterai bertujuan untuk memeriksa penutup baterai dan saluran ventilasi pada penutup baterai dalam keadaan sesuai dan tidak rusak.

Terdapat lubang ventilasi pada penutup baterai untuk mengeluarkan gas yang dihasilkan oleh reaksi kimia selama proses pengisian dan pengosongan. Apabila ventilasi ini terhalang, ini dapat mencegah gas dari proses kimiawi keluar dari kotak baterai, sehingga dapat menyebabkan kotak baterai mengembang. Oleh karena itu, selalu pastikan lubang ventilasi pada penutup baterai tidak terhalang.

Sangat disarankan untuk memeriksa kekencangan pemasangan penutup aki, jangan sampai penutup aki kendor dan menyebabkan elektrolit tumpah.

Demikian hal-hal yang dilakukan pada pemeriksaan dan perbaikan baterai (accu) yang bisa dilaksanakan sebagai proses mendiagnosis kerusakan.
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar