Mengevaluasi kerja baterai
Ditulis pada: March 16, 2022
Mengevaluasi kerja baterai - Setelah mempelajari materi tentang merawat baterai, peserta didik mampu merawat dan mengevaluasi kerja baterai dengan baik dan benar.
Kebutuhan akan sumber arus listrik yang stabil dan tahan lama untuk mensuplai kebutuhan listrik ke seluruh sistem kelistrikan pada sebuah unit sangat dibutuhkan, karena tidak mungkin unit atau machine dapat beroperasi tanpa adanya sumber listrik.
Mengevaluasi kerja baterai
Salah satu sumber listrik pada unit adalah baterai, baterai adalah sumber listrik yang digunakan untuk menyuplai sistem kelistrikan pada unit atau machine pada sistem yang membutuhkan saat engine off. oleh karena pentingnya baterai sebagai sumber listrik, maka kita harus merawat baterai dengan benar.
Memeriksa dan mengisi baterai |
Tidak mungkin baterai akan bertahan lama jika kita tidak merawatnya dengan benar. Pada bab ini kita akan membahas cara melepas baterai, memeriksa baterai, mengisi baterai, menguji baterai, memasang baterai.
Pengertian
Baterai adalah sumber listrik pada suatu unit kendaraan, baik itu kendaraan berat maupun kendaraan ringan, sumber listrik yang lain adalah alternator yang berfungsi sebagai sumber listrik untuk mensuplai kebutuhan kelistrikan pada sluruh unit pada saat engine hidup dan sekaligus sebagai charging atau pengisi baterai saat unit kendaraan hidup.
Baca juga: Memahami Dasar Dasar Sensor
Jika kita perhatikan dari bentuk baterai, baterai tersusun dari cell-cell elektrik baterai (plat positif dan plat negatif) dalam sebuah wadah yang kuat, dan antar cell dibatasi dengan separator dan dirangkai secara elektrik untuk mendapatkan sumber energi listrik. Sumber energi listrik terjadi karena ada reaksi kimia di dalam baterai yang merubah energi kimia menjadi energi listrik. Jika dilihat dari tipenya, ada dua macam tipe baterai yaitu:
1. Baterai basah (Wet Tipe)
Baterai tipe basah atau wet tipe terdiri dari elemen-elemen yang telah diisi penuh dengan muatan listrik (full charged) dan dalam penyimpananya telah diisi dengan elektrolit. Selama baterai tidak digunakan dalam penyimpanan, akan terjadi reaksi kimia secara lambat yang menyebabkan berkurangnya kapasitas baterai (self discharge).
2. Baterai kering
Baterai kering atau dry tipe terdiri dari plate-plate positif dan negatif yang telah diisipenuh dengan muatan listrik, tetapi dalam penyimpanannya tidak diisi dengan elektrolit. Jadi keluar dari pabrik dalam kondisi kering. Sehingga bila baterai tersebut akan dipakai, cukup diisi dengan elektrolit dan langsung dapat digunakan tanpa di charge terlebih dahulu.
Elektrolit adalah larutan hasil pencampuran dari asam sulfat (H2SO4) dan Air (H2O) dimana berat jenis asam sulfat 1. 835 dan berat jenis air adalah 1. Perbandingan campuran antara asam sulfat dengan air yaitu 64 % air dan 36% asam sulfat. Hasil campuran antara asam sulfat dan air tersebut menghasilkan elektrolit yang berat jenisnya 1. 270 pada suhu 270C (800F).
Baca juga: Memahami rangkaian kelistrikan sederhana
Cara Melepas Baterai
Kegiatan melepas baterai adalah kegiatan yang sering dilakukan oleh seorang serviceman atau mekanik baik itu melepas baterai untuk tujuan perawatan, melepas baterai dengan tujuan mengganti dengan baterai yang baru ataupun melakukan bantuan stater akibat energi yang disimpan tidak cukup untuk melakukan stater.
Pada saat melakukan pelepasan baterai pada alat berat atau lainnya, khususnya untuk engine-engine modern harus diperhatikan beberapa hal agar tidak menyulitkan seorang mekanik dalam melakukan kegiatanya, karena unit-unit modern biasanya dilengkapi dengan asesoris anti maling dan sebagainya, dimana jika suplai baterai ke sistem terputus, direspon oleh sistem dan sistem tidak akan berfungsi sampai kode pada sistem tersebut dimasukan dengan benar.
Nomor kode harus diketahui oleh pemilik atau supplier pabrikan. Atau dimungkinkan dengan terputusnya suplai listrik terjadi kehilangan memori elektronik pada unit-unit yang menggunakan Management elektrik dan menggunakan transmisi otomatis yang terkontrol secara elektrik, maka saat memperbaiki memori pada kendaraan ini selalu berpedoman pada pedoman pabrik. Dari kemungkinan-kemungkinan di atas, jangan sampai karena salah dalam melakukan penanganan, kesalahan yang kecil menjadi besar dan menggaggu produktifitas unit itu sendiri. Untuk itu sebelum melakukan pelepasan pada unit-unit yang demikian perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut.
- Mematikan semua beban listrik pada unit atau kendaraan
- Menyambung dengan sumber baterai lain sebelum melakukan pemutusan sambungan baterai. Agar tidak kehilangan memori atau menimbulkan bahaya atau gangguan.
- Jangan menyalakan komponen elektrik saat baterai tidak tersambung
- Pastikan baterai telah terpasang dengan benar sebelum melepas baterai pendukung.
Berikut adalah prosedur atau langkah-langkah yang aman dalam kita melakukan pelepasan pada baterai:
- Putar kunci kontak pada posisi off dan pastikan semua beban listrik pada kondisi off
- Pastikan denger tag yang terpasang terlihat jelas.
- Buka cover tempat baterai
- Pastikan pelindung atau feeder terpasang dengan benar
- Lepaskan terminal negative terlebih dahulu. Baru kemudian terminal positif.
- Lepaskan clamp pemegang baterai
- Angkat baterai dari unit atau kendaraan.
- Tempatkan baterai pada tempat yang aman.
- Ikuti rambu-rambu keselamatan dan kesehatan kerja dengan baik.
Baca juga: Memahami dasar dasar elektronika sederhana
Memeriksa Baterai
Pemeriksaan terhadap baterai dilakukan dengan tujuan memastikian tindakan apa yang harus dilakukan kepada baterai tersebut dengan melihat kondisi reel terhadap baterai sehingga dapat dipastikan bahwah baterai tersebut masih dapat digunakan atau tidak. Beberapa tindakannya adalah
1. Memeriksa indicator pada baterai
Indicator baterai adalah media atau alat untuk melihat kondisi baterai sesuai indikasi yang ada pada indicator baterai tersbut. Tidak semua baterai memilki indicator.
Indikator Baterai |
Ada tiga indicator warna yang sering dipakai dalam pembacaan indicator baterai yaitu: warna hijau yang menunjukan bahwa baterai siap pakai dan dalam kondisi vit atau baik. Warna putih menunjukan bahwa baterai dalam keadaan kurang stroom, kurang siap untuk dipakai., maka baterai harus di charge terlebih dahulu sebelum digunakan. Warna merah menunjukan bahwa baterai mengalami ketidak normalan, maka ganti bateri.
2. Memeriksa ketinggian elektrolit baterai
Memeriksa ketinggian elektrolit baterai, penuh tidaknya elektrolit baterai dapat dialihat dari batas ketinggian yang ada pada baterai tersebut yaitu batas tertinggi (upper) dan batas terendah (lower). Usahakan kondisi ketinggian air diantara batas lower dan upper.
3. Memeriksa tegangan baterai
Memeriksa tegangan baterai dilakukan jika indicator pada baterai tidak ada, maka kita bisa mengecek tegangan baterai baterai dengan menggunakan AVO mater.
4. Mengukur berat jenis elektrolit baterai
Untuk mengetahui berat jenis elektrolit pada suatu baterai dapat dilakukan dengan mengukur berat jenis elektrolit menggunakan hydrometer. Yaitu dengan cara melihat batas akhir elektrolit yang ada pada hydrometer tepat diangka berapa, itulah nilai berat jenis elektrolit dari hasil ukuran menggunakan hydrometer tersebut. Dari hasil pembacaan pada hydrometer masukan ke dalam rumus: S200 = St + 0, 0007 x (t-20) dimana St = berat jenis yang terbaca pada hydrometer t = Suhu saat pengukuran Baterai dikatakan penuh jika berat jenis elektrolitnya 1. 280 pada temperatur standart (200C). berikut grafik hubungan antara berat jenis elektrolit dengan presentase kekoksongan baterai.
3. Grafik Kekosongan Baterai |
Baca juga: Memahami dasar dasar sistem pneumatik
Cara Mengisi Baterai
Jika kita akan melakukan pengisian baterai, maka kita harus mengetahui kekosongan baterai yang akan kita isi, dengan tujuan agar tidak terjadi overload pada saat pengisisan baterai yang jika ini dilakukan berulang akan memperpendek umur baterai. Metode pengisian baterai bisa dilakukan dengan 2 cara yaitu pengisian lambat dengan pengisian cepat,
1. Pengisian Lambat/ Normal
Pengisian normal atau pengsisian lambat adalah pengisian yang dilakukan dengan menggunakan arus maksimal sebesar 10% dari kapasitas baterai. Contonya adalah jika kapasitas baterai adalah 120 Amper, maka besar arus pengisian normal adalah 10% x 120 A = 12 Ampere. Lamanya waktu pengisian nolmal dirumuskan sebagai berikut:
dimana 1, 2 ~ 1, 5 adalah faktor koreksi terhadap hambatan yang timbul dan perubahan temperature.
2. Pengisian Cepat
Pada dasarnya pengisian cepat sama dengan pengisian normal, hanya pada pengisian cepat, pengisiannya dilakukan dengan menggunakan arus yang besar, sehingga baterai yang di charge cepat penuh. Besar arus maximal pada pengisian cepat adalah 50% dari kapasitas baterai. Yang dirumskan:
Baik pada pengisian normal ataupun pengisian cepat juga perlu diperhatikan jumlah baterai yang akan diisi dan sambungan yang kita gunakan saat pengisian yaitu sambungan seri atau sambungan parallel. Misalnya jika kita akan melakukan pengisian 2 buah baterai dengan kapasitas 65 ampere dan 45 ampere, maka kita harus menentukan kapasitas baterai secara total jika kita melakukan pengisian dengan rangkaian parallel, dan pilih kapasitas yang paling kecil jika kita akan melakukan pengisian dengan rangkaian seri.
Untuk melihat kapasitas dari sebuah baterai dapat dilihat dari kode baterai misalnya pada baterai tertera kode baterai 55 B 23 L dimana 55 menunjukan kapasitas baterai, B menjunjukan Dimensi baterai (Tinggi dan lebar baterai), 23 adalah panjang baterai dan L adalah posisi terminal positif baterai. Reaksi yang terjadi di dalam baterai saat baterai mengeluarkan arus dan saat baterai diisi atau di charge.
Reaksi saat baterai mengeluarkan arus:
Reaksi yang terjadi di dalam baterai saat baterai diisi atau di charge:Untuk memastikan baterai kondisinya masih dapat digunakan atau tidak, maka langkah terakhir adalah dengan jalan menguji baterai, yaitu dengan menguji beban baterai dan menguji kebocoran arus.
Baca juga: Memahami Dasar Dasar Sistem Hidrolik
Cara Menguji Baterai
1. Menguji beban baterai
Yaitu dengan cara mengetes beban baterai dengan baterai load tester, yaitu dengan cara memberikan beban sebesar 3 kalilipat kapasitas baterai selama 15 detik, jika saat diberi beban tersebut tegangan baterainya sama dengan atau lebih dari 9, 6 volt, maka baterai tersebut masih bagus dan jika tegangan kurang dari 6, 5 volt, maka ganti baterai, dan jika tegangan diantar 6, 5 ~ 9, 6 volt, maka baterai perlu disi kembali.
2. Menguji kebocoran arus
Kebocoran arus dapat terjadi karena adanya karat, kotoran pada terminal atau socket pada baterai. Lakukan pengujian kebocoran pada terminal pisitif, kebocoran arus tidak boleh melebihi 20 mA. Kebocoran juga bisa terjadi pada body baterai, yaitu dengan menggunakan multi tester, hubungkan probe negative multi dengan negative baterai sedangkan probe positif multi dengan bodi baterai. Jika baterai bagus, maka tengangan 0, dan tegangan tidak boleh melebihi 0, 5 Volt.
Cara Memasang Baterai
Sama halnya dengan melepas baterai, kegiatan memasang baterai juga kegiatan yang rutin dilakukan. Hal-hal yang perludiperhatikan dalam memasang baterai adalah unit-unit modern yang menggunakan sistem tambah yang lain, maka perlu dipastikan dengan benar bahwa baterai telah terpasang dengan benar sebelum melepas baterai pendukung. Langkah langkah memasang baterai;
- Pastikan kunci kontak pada posisi off dan pastikan semua beban listrik pada kondisi off
- Pastikan denger tag yang terpasang terlihat jelas.
- Buka cover tempat baterai
- Pastikan pelindung atau feeder terpasang dengan benar
- Masukan baterai ke dalam tempat atau dudukan baterai dengan tepat dan benar.
- Pasangkan terminal positif baterai terlebih dahulu, beru kemudian pasangkan terminal negative.
- Pasangkan clamp pemegang baterai
- Ikuti rambu-rambu keselamatan dan kesehatan kerja dengan baik.