Menerapkan Cara Perawatan Sistem Audio
Ditulis pada: March 23, 2022
  Menerapkan cara perawatan sistem audio - Setelah mempelajari materi tentang   sistem audio pada kendaraan ringan, peserta didik dapat : 
- Melakukan identifikasi komponen sistem audio pada kendaraan ringan
 - Melakukan pemeriksaan kondisi komponen sistem audio pada kendaraan ringan
 - Melakukan overhaul komponen sistem audio pada kendaraan ringan
 - Melakukan perbaikan dan penggantian komponen sistem audio pada kendaraan ringan
 
  Pada saat ini dan waktu yang akan datang, tuntutan kenyamanan pada kendaraan   tidak hanya kenyamanan pada saat kendaraan dikendarai, namun kenyamanan juga   harus dapat dirasakan oleh seluruh penumpang selain pengemudi. Untuk memenuhi   tuntutan ini berbagai fitur diaplikasikan pada kendaraan modern saat ini.
  Kendaraan saat ini sudah dilengkapi dengan sistem yang membuat pengendara dan   penumpang nyaman di dalam kendaraan. Ada sistem pendingin udara (AC) yang   membuat udara di dalam kendaraan tidak terasa panas, ada televisi yang dapat   digunakan untuk menonton siaran televisi maupun memutar video dan lain   sebagainya. 
                |     
| Komponen sistem audio pada sebuah kendaraan | 
                |     
| Sistem audio pada kendaraan yang sudah dimodifikasi | 
  Salah satu sistem yang membuat pengendara maupun penumpang merasa nyaman dan   tidak jenuh adalah sistem audio kendaraan. Audio kendaraan menjadi salah satu   faktor penting untuk menentukan kenyamanan di perjalanan, terutama perjalanan   yang membutuhkan waktu cukup lama dan panjang. Kemacetan yang dapat membuat   kita jenuh dan penat dapat terasa lebih ringan jika ditemani musik kesayangan. 
  Namun, seringkali kita menemui kualitas audio kendaraan yang tidak sesuai   dengan keinginan dan harapan kita. Misalnya suara audio kendaraan yang tidak   jernih atau gemerisik, misalnya karena kerusakan dari salah satu atau beberapa   komponen audio kendaraan. 
  Pada bab ini kita akan mempelajari berbagai komponen sistem audio kendaraan   serta berbagai permasalahan yang mungkin timbul pada sistem audio kendaraan   sekaligus teknik perbaikannya. 
A. Sistem Audio pada Kendaraan Ringan
  Sistem audio kendaraan paling standar adalah sistem radio. Namun demikian   sistem radio pada kendaraan masih dapat menggunakan sistem radio dengan   fasilitas yang canggih, yaitu radio satelit. Radio satelit dapat menerima   sinyal dari pemancar satelit sehingga kualitas suara lebih baik dan lebih   jernih. 
  Untuk menghasilkan kualitas suara yang optimal pada sistem audio kendaraan   dibutuhkan audio mobil yang baik, serta pemasangan yang tepat pada kendaraan.   Audio kendaraan yang menghasilkan suara berkualitas akan membuat pengemudi   maupun penumpang kendaraan yang mendengarkan merasa nyaman. Untuk itulah   sistem audio kendaraan yang menghasilkan suara stereo sangat diperlukan. 
  Ukuran stereo pada audio kendaraan terdiri dari dua variasi, yaitu single din   dan double din. Umumnya, ukuran stereo menggunakan satuan ukuran “DIN”. Ukuran   single din memiliki head unit sebesar 7 inci dan tinggi sekitar 2 inci.   Sementara itu, ukuran doubledin memiliki ukuran head unit sebesar 7 inci dan   tinggi 4 inci. 
B. Komponen dan Cara Kerja Sistem Audio pada Kendaraan Ringan
  Komponen-komponen sistem audio pada kendaraan ringan terdiri dari beberapa   komponen sebagai berikut. 
1. Head unit
Head unit adalah komponen sistem audio kendaraan stereo yang menyediakan   antarmuka perangkat keras terpadu untuk keseluruhan sistem. Nama lain untuk   head unit adalah tape mobil. Head Unit adalah inti dari sound system pada   kendaraan.
  Head unit biasanya diletakkan di tengah dashboard. Head unit modern adalah   paket elektronik terintegrasi dari semua fitur yang terdapat didalamnya. Pada   saat ini head unit stereo sudah terintegrasi dengan fitur canggih seperti   mirrorlink, spotivy, appradio live, applecarplay. 
  Head Unit merupakan alat kontrol pengemudi terhadap sistem audio kendaraan   untuk memilih media hiburan pada audio kendaraan yang meliputi beberapa   pilihan, diantaranya radio AM / FM, radio satelit, CD, player, MP3, navigasi   GPS, bluetooth, atau mirrorlink. 
  Head unit pada sistem audio kendaraan memberi kemudahan kepada pengendara   dalam hal mengontrol sistem audio kendaraan dengan mudah atas fungsi audio   secara terperinci seperti volume, band, frekuensi, keseimbangan speaker,   speaker memudar, bass, treble, EQ dan sebagainya. 
                |     
| Head unit sistem audio kendaraan | 
2. Amplifier
Amplifier atau biasa disebut dengan power audio pada sistem audio kendaraana   dalah penguat daya elektronik yang memperkuat sinyal audio yang digunakan di   sistem audio kendaraan. Fungsi amplifier untuk memperkuat daya, membuat sinyal   apakah itu rekaman musik, gitar listrik atau audio campuran dari keseluruhan   band melalui sistem penguatan suara. Amplifier terdiri dari beberapa jenis,   antara lain amplifier 4 kanal, monoblok amplifier, amplifier 5 kanal.   Sedangkan untuk kelasnya terdiri dari class AB, Class D monoblok.
                |     
| Amplifier pada sistem audio kendaraan | 
3. Speaker
Speaker pada sistem audio kendaraan diharapkan dapat menghadirkan kualitas   suara yang lebih optimal. Biasanya speaker pada sistem audio kendaraan terdiri   dari tweeter dan driver mid-bass dicocokkan dengan crossover untuk membatasi   rentang frekuensi. Masing-masing speaker secara akurat difungsikan untuk   mereproduksi sinyal suara.
  Speaker sebagai salah satu komponen sistem audio kendaraan secara fisik   dirancang terpisah untuk masing-masing komponen. Posisi tweeter dapat dipasang   secara terarah, bisa ditempatkan pada posisi yang benar, biasanya di dashbord   menghadap pendengar. Speaker midrange yang lebih besar dapat diletakkan pada   panel pintu kendaraan dimana ada ruangan. 
                |     
| Speaker pada system audio kendaraan | 
  Speaker koaksial adalah sistem speaker dimana masing-masing unit memancarkan   suara dari titik atau konus speaker yang sama. Speaker secara umum ada dua   tipe, yaitu jenis desain kompak yang terdiri dari dua atau tiga driver   speaker. Jenis ini banyak digunakan untuk sistem audio kendaraan. 
  Kemudian jenis lainnya adalah desain dua arah untuk menghasilkan speaker   berdaya tinggi untuk audio profesional. Speaker ini juga dikenal sebagai loud   speaker single source atau dual-concentric. Speaker koaksial pada sistem audio   kendaraan adalah speaker 2 atau 3 arah di mana tweeter dan driver mid-range   terpasang di depan woofer. 
  Keuntungan dari desain ini adalah kemampuan untuk menggunakan area yang lebih   kecil, sehingga gelombang suara frekuensi rendah dari woofer tidak berkurang.   Kekurangnaya untuk mendapatkan posisi midrange yang benar lebih sulit tanpa   koreksi timealignment, suara dari tweeter mungkin akan tiba sedikit sebelum   suara dari woofer. 
4. Subwoofer
Subwoofer audio mobil pada sistem audio mobil didedikasikan untuk mereproduksi   frekuensi audio bernada rendah yang dikenal sebagai bass. Pada umumnya rentang   frekuensi yang biasa digunakan untuk subwoofer di kisaran rentang frekuensi   20-200 Hz. Sedangkan frekuensi di bawah 100 Hz untuk suara live profesional,   Frekuensi di bawah 80 Hz dalam sistem yang biasa digunakan standart THX.   Subwoofer difungsikan untuk menambah rentang frekuensi rendah pada sistem   suara yang mencakup rentang frekuensi yang lebih tinggi. Sedangkan istilah   “subwoofer” maksudnya mengacu pada driver pengeras suara.
                |     
| Subwoofer pada sistem audio kendaraan | 
C. Pengkabelan Sistem Audio pada Kendaraan Ringan
  Pemasangan sistem audio pada kendaraan harus memperhatikan berbagai aspek agar   menghasilkan suara audio sesuai dengan keinginan. Pada umumnya para pemasang   sistem audio kurang memperhatikan cara merangkainya, kadang-kadang asal   menghubungkan saja, misalnya dalam pengambilan arus utama audio langsung dari   baterai padahal rangkaian ini dapat mengganggu beterai itu sendiri maupun   sistem audionya. 
  Dewasa ini, perkembangan teknologi di bidang sistem audio/video sangat pesat,   sebagai contoh begitu banyaknya macam atau variasi sistem audio/video yang   diproduksi oleh pabrik. Sehingga banyak macam rangkaian variasi perlengkapan   tambahan yang diciptakan, yang semua itu bertujuan untuk menyempurnakan suara   sistem audio. 
  Mulai dari sistem audio tipe mono, stereo dan tipe dolby stereo yang   dilengkapi antena biasa maupun antena automatis bahkan sekarang untuk tipe   audio sudah sampai tipe era digital. Berikut contoh rangkaian sistem audio   mulai dari yang paling sederhana sampai yang lebih modern. 
Rangkaian sistem audio menggunakan antena biasa
Rangkaian sistem audio yang menggunakan antena biasa, antena terangkai secara   permanen artinya untuk mengoperasikan sistem radio antena ada yang terangkai   permanen dalam posisi memanjang ada juga antena diposisikan dipendekan saat   radio mati, dan dipanjangkan jika akan menghidupkan radio, untuk   mengoperasikan panjang pendeknya antena tersebut menggunakan tangan.
                |     
| Rangkaian radio/tape menggunakan antena biasa | 
Rangkaian sistem audio menggunakan antena automatis
Sedangkan rangkaian sistem audio yang menggunakan antena automatis, untuk   rangkaian pengkabelan sistem audionya sama dengan diatas, hanya bedanya untuk   pemasangan antena otomatis diperlukan suatu motor penggerak yang berfungsi   untuk mengoperasikan posisi antena pada posisi panjang atau pendek.
  Posisi antena ini dikontrol oleh kerja sebuah motor   listrik yang sumber arus listriknya dihubungkan secara paralel dengan arus   power dari sistem audio, atau mati hidupnya motor antena tergangtung power   audio. 
                |     
| Rangkaian radio / tape menggunakan antena automatis | 
Rangkaian sistem audio yang dilengkapi feder
Perlengkapan feder hanya ada pada sistem audio yang mempunyai tipe suara dolby   stereo, maka dari itu tidak semuanya sistem audio dilengkapi feder, keuntungan   dengan adanya feder ini dapat mengatur suara stereo bagian depan atau suara   stereo bagian belakang, berbeda dengan balance yang fungsinya untuk mengatur   suara speaker bagian kanan dan kiri.
                |     
| Rangkaian radio/tape menggunakan feder | 
  Pengkabelan (wiring) sistem audio dan pengaturan penempatan   komponen-komponennya harus memperhatikan aspek-aspek kerapian dan kekompakan,   karena komponen-komponen sistem audio memiliki dimensi ukuran yang tidak   kecil. 
  Contoh pengkabelan dari komponen-komponen sistem audio pada sebuah kendaraan   dapat dilihat pada gambar ilustrasi sebagai berikut. 
                |     
| Pengkabelan sistem audio kendaraan | 
D. Pemeriksaan Sistem Audio pada Kendaraan Ringan
Audio mobil merupakan piranti yang banyak digunakan pengguna mobil, hampir disetiap mobil pasti memasang audio. Audio menjadi salah satu hiburan dan teman penat disaat jalanan sedang macet apalagi jika kita sedang bepergian tanpa teman, betapa menjenuhkannya perjalanan kita.
Dengan audio ini, maka pengemudi-pun menjadi terhibur karena mereka bisa mendengarkan musik ataupun radio dalam mobil. Namun banyak yang menyepelekan perangkat ini, kebanyakan dari kita tidak memperhatikan perawatannya hanya mau menggunakannya saja, padahal perawatan audio mobil tidaklah sulit.
1. Beterai (battery)
Pemeriksaan beterai dilakukan untuk memastikan komponen ini dalam kondisi yang   optimal, sehingga tidak akan timbul permasalahan pada sistem audio maupun pada   beterai itu sendiri. Sistem audio ada yang dilengkapi dengan berbagai asesoris   yang membutuhkan energi listrik berlebih, untuk keperluan ini kondisi beterai   harus dalam keadaan yang optimal.
  Pemeriksaan pada beterai meliputi pemeriksaan body beterai, cairan elektrolit   (kuantitas dan kualitas), pemeriksaan kondisi terminal, pemeriksaan klem-klem   beterai, pemeriksaan kabel-kabel beterai. 
2. Sekering (fuse)
Sekering sebagai pengaman pada sistem audio kendaraan perlu mendapatkan   perhatian, pemeriksaan meliputi kondisi sekering dari kemungkinan putus atau   meleleh, pemeriksaan dudukan sekering dari kemungkinan kotor, longgar atau   meleleh.
3. Kunci kontak (ignition switch)
Pemeriksaan pada kunci kontak dilakukan untuk memastikan sambungan (conector)   yang tepat, kondisi konektor bersih dan hubungan yang kuat. Sumber arus   listrik sistem audio diambilkan dari terminal ACC pada kunci kontak agar tidak   mengganggu dan terganggu oleh sistem kelistrikan yang lain.
4. Radio/tape (head unit)
Pemeriksaan sistem audio khususnya pada head unit dapat dilakukan pada   sambungan-sambungan kabel, baik kabel input maupun kabel output dipastikan   dalam kondisi yang kuat. Head unit harus dalam kondisi bersih dari debu dan   duduk pada dudukannya dengan kuat.
5. Amplifier
Pemeriksaan sistem audio khususnya pada amplifier dapat dilakukan pada   sambungan-sambungan kabel, baik kabel input maupun kabel output dipastikan   dalam kondisi yang kuat. Amplifier harus dalam kondisi bersih dari debu dan   duduk pada dudukannya dengan kuat.
6. Speaker
Pemeriksaan sistem audio khususnya pada speaker dapat dilakukan pada   sambungan-sambungan kabel, yang harus dipastikan dalam kondisi yang kuat.   Speaker harus dalam kondisi bersih dari debu dan duduk pada dudukannya dengan   kuat.
7. Subwoofer
Pemeriksaan sistem audio khususnya pada subwoofer dapat dilakukan pada   sambungan-sambungan kabel yang harus dipastikan dalam kondisi yang kuat.   Subwoofer harus dalam kondisi bersih dari debu dan duduk pada dudukannya   dengan kuat.
8. Antena (antenna)
Pemeriksaan sistem audio khususnya pada antena (antenna) dapat dilakukan pada   sambungan-sambungan kabel yang harus dipastikan dalam kondisi yang kuat.   Antena (antenna) harus duduk pada dudukannya dengan kuat.
LEMBAR PRAKTIKUM
A. TUJUAN
  1. Peserta didik dapat merangkai sistem audio kendaraan dengan benar dan   teliti sesuai dengan SOP 
  2. Peserta didik dapat mengidentifikasi komponen-komponen yang terdapat pada   sistem audio kendaraan beserta fungsinya. 
  3. Peserta didik dapat memperbaiki sistem audio kendaraan apabila terjadi   kerusakan sesuai dengan SOP 
B. ALAT DAN BAHAN
1. Stand audio kendaraan
2. Kabel
3. Multimeter
4. Baterai
  Baca juga: Menerapkan Cara Perawatan Sistem Pengisian
C. KESELAMATAN KERJA
1. Hati-hati terhadap korsleting
2. Gunakan alat sesuai fungsinya
3. Ikuti petunjuk instruktur
  4. Apabila sedang memperbaiki lepas kabel negatif dari beterai 
D. LANGKAH KERJA
  1. Siapkan peralatan dan bahan yang digunakan dalam kegiatan praktik 
  2. Rangkai sistem audio/video kendaraan seperti gambar di bawah ini 
  Gambar rangkaian sistem audio pada kendaraan 
Sumber: Dokumen penulis
  Gambar rangkaian sistem audio/video pada kendaraan 
Sumber: Dokumen penulis
SOAL LATIHAN
Kerjakanlah soal-soal di bawah ini dengan baik dan benar!
- Jelaskan fungsi masing-masing komponen pada sistem audio kendaraan!
 - Bagaimanakah cara mengatasi suara mendengung pada sistem audio kendaraan?
 - Apakah yang terjadi apabila mesin digas, suara audio ikut terganggu?
 - Bagaimanakah cara memeriksa secara sistematis sistem audio kendaraan mati?
 - Apakah yang menyebabkan suara audio kendaraan pecah?
 
  Sobat perlu memiliki kemampuan menerapkan cara perawatan sistem audio   kendaraan. Karena seluruh mobil sudah dilengkapi sistem audio, ini peluang   usaha menjanjikan. 











