ACTIVE DEBATE (DEBAT AKTIF) Model Pembelajaran Innovatif
Ditulis pada: June 03, 2021
Model pembelajaran debat merupakan kegiatan adu pendapat atau argumentasi antara dua pihak atau lebih, baik secara perorangan maupun kelompok, dalam mendiskusikan dan memutuskan masalah dan perbedaan.
Debat aktif bisa menjadi sebuah model pembelajaran berharga yang dapat mendorong pemikiran dan perenungan terutama kalau peserta didik bisa aktif mempertahankan pendapat yang bertentangan dengan keyakinan masing-masing, Hal ini merupakan strategi yang secara aktif melibatkan setiap siswa di dalam kelas.
Dalam model pembelajaran active debate, siswa juga dilatih mengutarakan pendapat atau pemikirannya dan bagaimana mempertahankan pendapatnya dengan alasan-alasan yang logis dan dapat dipertanggung jawabkan. Bukan berarti siswa diajak saling bermusuhan, melainkan siswa belajar bagaimana menghargai adanya perbedaan.
b. Guru memberikan tugas untuk membaca materi yang akan diperdebarkan oleh kedua kelompok di atas.
C. Setelah selesai membaca materi, guru menunjuk salah satu anggota kelompok pro untuk berbicara. Kemudian, setelah selesai ditanggapi oleh kelompok kontra. Demikian seterusnya sampai sebagian besar siswa bisa mengemukakan pendapatnya.
d. Ide-ide dari setiap pendapat atau pembicaraan ditulis di papan pendapat sampai mendapatkan sejumlah ide yang diharapkan.
e. Guru menambahkan konsep atau ide yang belum terungkapkan.
f. Dari data-data yang diungkapkan tersebut, guru mengajak siswa membuat kesimpulan yang mengacu pada topik yang ingin dicapai.
g. Proses penilaian dalam model pembelajaran ini adalah berdasarkan pengamatan guru pada aktivitas siswa.
Dalam model pembelajaran active debate, siswa juga dilatih mengutarakan pendapat atau pemikirannya dan bagaimana mempertahankan pendapatnya dengan alasan-alasan yang logis dan dapat dipertanggung jawabkan. Bukan berarti siswa diajak saling bermusuhan, melainkan siswa belajar bagaimana menghargai adanya perbedaan.
Langkah-langkah DEBAT AKTIF
a. Guru membagi siswa menjadi 2 kelompok peserta debat, yang satu pro dan yang lainnya kontra dengan duduk berhadapan antar-kelompok.b. Guru memberikan tugas untuk membaca materi yang akan diperdebarkan oleh kedua kelompok di atas.
C. Setelah selesai membaca materi, guru menunjuk salah satu anggota kelompok pro untuk berbicara. Kemudian, setelah selesai ditanggapi oleh kelompok kontra. Demikian seterusnya sampai sebagian besar siswa bisa mengemukakan pendapatnya.
d. Ide-ide dari setiap pendapat atau pembicaraan ditulis di papan pendapat sampai mendapatkan sejumlah ide yang diharapkan.
e. Guru menambahkan konsep atau ide yang belum terungkapkan.
f. Dari data-data yang diungkapkan tersebut, guru mengajak siswa membuat kesimpulan yang mengacu pada topik yang ingin dicapai.
g. Proses penilaian dalam model pembelajaran ini adalah berdasarkan pengamatan guru pada aktivitas siswa.
Kelebihan Model Pembelajaran DEBAT AKTIF
Menurut Aris Shoimin, pembelajaran innovatif yang satu ini memiliki kelebihan dibanding model pembelajaran lainnya. Berikut Kelebihan Model Pembelajaran Active Debate, yaitu:- Memacu siswa aktif dalam pembelajaran.
- Meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi secara baik.
- Melatih siswa untuk mengungkapkan pendapat disertai alasannya.
- Mengajarkan siswa cara menghargai pendapat orang lain.
- Tidak membutuhkan banyak media.
Kekurangan Model Pembelajaran DEBAT AKTIF
Tentu saja, sebagai sebuah model yang diciptakan oleh ahli, kesempurnaan yang mulus tidak bisa dicapai. Pembelajaran innovatif ini juga memiliki kekurangan. Adapun kekurangannnya, yaitu:- Tidak bisa digunakan untuk semua mata pelajaran. Pembelajaran kurang menarik (cukup monoton) karena hanya adu pendapat dan tidak menggunakan media.
- Membutuhkan waktu yang cukup lama karena siswa harus memahami materi terlebih dahulu šebelum melakukan debat.
- Siswa menjadi takut dan tertekan karena harus bisa berkomunikasi secara langsung untuk mengungkapkan pendapatnya.