Skip to main content

Akibat motor Kekurangan oli mesin

Akibat motor Kekurangan oli mesin

Semua pemilik kendaraan bermotor pasti mengenal oli. Dimana saat membeli kendaraan bermotor, penjual atau mekanik akan memberikan saran untuk selalu rutin mengganti oli setiap bulan. Kemudian pada bulan berikutnya pemilik kendaraan akan mendatangi bengkel dan meminta mekanik untuk mengganti oli kendaraan bermotornya. Kegiatan ini dilakukan pemilik setiap bulan selama ia memiliki kendaraannya. Sudah barang tentu pemilik akan terbiasa mendengar dan mengatakan oli.

Kemudian seiring waktu pemilik kendaraan akan mendapat informasi tentang manfaat ia selalu rutin melakukan penggantian oli secara rutin setiap bulan. Kendaraan yang ia miliki akan selalu siap digunakan dan tidak terjadi masalah apapun pada kendaraannya terkait mesin. Karena kesehatan mesin kendaraan motor miliknya selalu dirawat dan dijaga. 

Namun, apa yang terjadi bila motor kekurangan oli mesin? Saya yakin tidak ada satu orangpun pemilik kendaraan yang ingin mendapatkan akibat dari motor kurang oli ini. Jika motor kurang oli mesin banyak hal baruk yang akan terjadi pada kendaraan anda. Yakinlah itu tidak baik untuk kendaraan anda. 

Saya akan menjelaskan bila motor anda kurang oli mesin. Oli mesin memiliki peranan sangat penting untuk menjaga setiap komponen yang bergerak atau pun yang bergesekan tidak mengalami kerusakan, maksud saya keausan. Sehingga akan mengakibatkan mesin motor anda sulit untuk bekerja atau bahkan tidak dapat dihidupka lagi. 

Bila motor kurang oli mesin, akibat yang terjadi adalah mesin akan overheating (terlalu panas). Ini terjadi jika mesin anda hidupkan selama 20 menit lebih. Kemudian overheating (terlalu panas) ini yang akan menyebarkan kerusakan pada komponen-komponen lainya didalam engine. 

Apa saja yang akan rusak akibat overrheating

Apa saja yang akan rusak akibat overrheating (terlalu panas) karena motor kurang oli, antara lain : 
1. Piston dan ring piston 
2. Blok silinder 
3. Katub / Klep 
4. Camshaft 
5. Seal atau komponen karet dan plastik lainya 
Lima jenis komponen diatas akan mengalami kerusakan dalam bentuk aus untuk komponen logam nomor 1 sampai 4, meleleh atau kaku untuk komponen karet atau plastik.

Mesin Berasap
Kerusakan yang terjadi dapat saya golongkan menjadi tiga (3) kategori, antara lain : 

a. Kerusakan ringan 

Kerusakan ringan yang terjadi disini adalah kemungkinan keausan yang terjadi belum melewati batas limit ukuran standar komponen. Misalkan, jarak renggang piston dan dinding silinder pada Honda CBR 250 adalah 0,020 – 0,050 mm dan batas servicenya adalah 0,09 mm sementara kerusakan ringan yang dialami 0,9 mm. Pada kondisi ini mesin anda masih dapat hidup dan dibawa berkendara. Hanya saja pada gas buang di knalpot sesekali mengeluarkan asap putih tipis dan berbau hangus. 

b. Kerusakan Sedang 

Jarak renggang piston dan dinding silinder pada Honda CBR 250 adalah 0,020 – 0,050 mm dan batas servicenya adalah 0,09 mm sementara kerusakan ringan yang dialami 1,01 mm. Pada kondisi ini mesin anda masih dapat hidup dan dibawa berkendara. Hanya saja pada gas buang di knalpot sudah mengeluarkan asap putih tebal dan berbau hangus. 

c. Kerusakan parah 

Jarak renggang piston dan dinding silinder pada Honda CBR 250 adalah 0,020 – 0,050 mm dan batas servicenya adalah 0,09 mm sementara kerusakan ringan yang dialami 2,04 – 4,00 mm. Pada kondisi ini mesin mati total karena piston jam (macet/nyangkut). 

Kesimpulan : 
Mengganti oli mesin setiap bulan akan menjaga mesin kendaraan anda sehat selama anda terus melakukannya. Mudah-mudahan informasi ini dapat memberi manfaat bagi anda, untuk menyayangi mesin kendaraan anda agar tetap dapat anda gunakan setiap saat.
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar